Blogs

Waspada! Ini 5 Ancaman Cyber Security yang Paling Sering Digunakan!

Blog Single

Ancaman cyber security di dunia digital kini semakin menjadi sesuatu yang patut diwaspadai. Pasalnya, seiring berkembangnya zaman, meskipun metode yang digunakan oleh para hacker bermuara dalam kolam yang sama, hanya saja teknologi dan pendekatannya begitu berbeda. Kini, para oknum yang sering melakukan cyber crime memiliki sejuta teknik baru dan upaya yang sangat mutakhir untuk meretas Anda. 

Kemajuan ancaman cyber security harus dibarengi dengan penanggulangan kejahatan siber yang juga proporsional. Selain perlunya peningkatan cyber security yang sudah jelas, Anda juga perlu mewaspadai model jenis serangannya seperti apa. Hal ini berfungsi sebab apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti data Anda diretas oleh orang tidak bertanggung jawab, Anda dapat meminimalisir dan menanggulanginya sesuai dengan prosedur pertahanan yang berlaku pada setiap jenis ancamannya.

Untuk itu, pada artikel ini, kita akan membahas mengenai model-model ancaman cyber security yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh pembaca sekalian. Apa saja ancaman-ancaman itu?.

1. Phishing

Yang pertama adalah Phising. Phising adalah salah satu serangan cyber security yang paling dasar karena caranya yang mudah serta murah. Umumnya, phising digunakan untuk mengkompromikan target karena berfungsi sebagai vektor petama peretasan yang dilakukan. Metode yang digunakan oleh peretas untuk melakukan phising biasanya dilakukan lewat pengiriman e-mail sebagai topeng pengirim malware ke komputer ataupun perangkat Anda lainnya yang nantinya perangkat Anda dapat digunakan oleh peretas tersebut.

Penggunaan Dropbox, Slack, Office 365, Salesforce dan lainnya mampu memungkinkan peretas untuk dapat meningkatkan keterampilan peniruan dengan berbagai jenis serangan yang lebih canggih. Dalam hal ini, konten menjadi salah satu hal yang lebih relevan dan menarik untuk digunakan para calon korban. Sehingga, mampu memikat korban untuk terus memberikan dan membocorkan informasi. Akibatnya, serangan ini menjadi semakin sulit dikenali.

2. Ransomware dan Malware

Serangan yang kedua adalah Ransomware dan Malware. Ini adalah jenis cyber crime yang menyebalkan, sebab cara kerja adalah si peretas mencuri dan menahan data-data milik kita sehingga kita tidak dapat mengakses data yang tadinya kita miliki. Umumnya, pencurian data ini dilakukan untuk meminta sejumlah tebusan apabila kita sebagai korban ingin mengakses kembali data-data yang telah dicuri. Sehingga, data-data penting yang semula tertahan dapat kembali diakses oleh komputer maupun sistem Anda.

Ancaman kejahatan ini lebih mahal dibandingkan dengan pelanggaran data tradisional. Meskipun demikian, ironisnya bukan ancaman untuk dapat membayar tebusan dan biaya pencurian daya yang mampu mendorong para eksekutif untuk meningkatkan perlindungan keamanan mereka.  Melainkan, untuk dapat meminimalisir dampak paling mahal pada perusahaan atau gangguan organisasi yang lebih luas dari serangan cyber sekaligus untuk membersihkan jaringan dan memulihkan operasi bisnis. Hal tersebut karena ransomware dapat terus meningkat dan berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih mahal dari yang Anda kira.

3. Serangan Berbasis Artificial Intelligence dan Machine Learning

Yang ke-3 adalah serangan berbasis Artificial Intelligence dan Machine Learning. Seperti di film-film layar lebar, dunia nyata pun kini tengah bersemangat mengembangkan teknologi yang bernama Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML). Keduanya tentu menjadi terobosan baru pada dunia kita, khususnya di bidang teknologi. Namun, bagai peda bermata dua, baik AI maupun ML bisa menjadi alat yang berbahaya jika digunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Kemudahan dan ketersediaan ML dan AI yang mulai digunakan hampir oleh setiap orang akan semakin memudahkan para peretas untuk meningkatkan kecanggihan serangan mereka. Dengan menggunakan alat-alat tersebut, serangan yang diberikan oleh oknum cyber crime dapat mencapai ke level yang serius. Misalnya saja sudah banyak serangan ransomware yang meluas akhir-akhir ini karena digerakkan oleh ML dan AI.

4. Serangan Pihak Ketiga dan Rantai Pasokan

Ancaman cyber security ini termasuk jenis baru. Serangan rantai pasokan, juga disebut serangan rantai nilai atau pihak ketiga, terjadi ketika seseorang menyusup ke sistem Anda melalui mitra atau penyedia luar dengan akses ke sistem dan data Anda. Ini telah secara dramatis mengubah permukaan serangan perusahaan biasa dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih banyak pemasok dan penyedia layanan menyentuh data sensitif daripada sebelumnya.

Risiko yang terkait dengan serangan rantai pasokan tidak pernah lebih tinggi, karena jenis serangan baru, meningkatnya kesadaran publik akan ancaman, dan peningkatan pengawasan dari regulator. Sementara itu, penyerang memiliki lebih banyak sumber daya dan alat yang mereka miliki daripada sebelumnya, menciptakan badai yang sempurna

5. Serangan Titik Akhir

Banyaknya perusahaan yang memindahkan sumber daya ke dalam cloud memungkinkan permukaan serangan akan terus tumbuh dalam berbagai ukuran. Sehingga, memudahkan para oknum cyber crime untuk melewati langkah-langkah keamanan Anda. Karenanya, keamanan akses sumber data ini menjadi salah satu batu loncatan para aktor jahat untuk masuk ke dalam jaringan dan memulai serangan pada titik akhir.

Demikian beberapa penjelasan mengenai ancaman cyber security yang perlu Anda waspadai. Semoga artikel tersebut dapat membantu, khususnya untuk menambah wawasan terkait berbagai ancaman kejahatan cyber yang perlu Anda waspadai dan cegah sebelum terjadi. Sehingga, dapat meminimalisir kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.

Untuk menjaga lingkungan sistem Anda tetap aman, Anda bisa mempelajari cyber security bersama btech di btech.id

Baca juga: APA GUNANYA CLOUD-NATIVE UNTUK BISNIS ANDA? CARI TAHU DI SINI!