Pentingnya Menjaga Biaya Cloud Perusahaan Anda!
Biaya cloud computing secara umum lebih murah dibandingkan dengan pengeluaran yang perlu Anda bayar ketika dibandingkan dengan menggunakan traditional IT on-premise biasa. Cloud computing menekan biaya yang tak perlu, seperti biaya hardware, listrik, operational, dsb. Belum lagi skalabilitas cloud computing yang dapat membesarkan tanpa memerlukan tambahan tradisional. Akan tetapi, biaya cloud juga dapat menjadi lebih mahal dan lebih boros dari menggunakan tradisional IT on-premise, jika Anda tidak memerhatikan beberapa hal. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga pengeluaran cloud agar tidak terjerumus keborosan.
Apa itu Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah model penyediaan layanan komputasi, termasuk server, penyimpanan, basis data, jaringan, perangkat lunak, analitik, dan kecerdasan, melalui Internet (“awan”) untuk menawarkan inovasi yang lebih cepat, sumber daya yang fleksibel, dan skala ekonomi.
Agar tidak perlu membeli, memiliki, dan memelihara pusat data dan server fisik, Anda bisa mengakses layanan teknologi sesuai kebutuhan dari penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud. Ini berarti Anda bisa mengatur skala sesuai kebutuhan tanpa harus khawatir tentang infrastruktur dan hanya membayar apa yang Anda gunakan.
Beberapa contoh penggunaan cloud computing meliputi:
- Aplikasi web dan mobile
- Proses dan penyimpanan data
- Cadangan dan pemulihan bencana Intelligent dan pembelajaran mesin
- Desktop virtual dan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS)
Cloud computing menjadi enabler kunci untuk transformasi digital, memungkinkan organisasi untuk lebih agil, efisiensi biaya, dan inovatif.
Lebih Hemat Mana: Cloud Computing atau Tradisional IT On-Premise?
Perbandingan biaya antara cloud computing dan komputasi on-premises tradisional bergantung pada berbagai faktor seperti ukuran dan skala operasi Anda, layanan dan sumber daya yang dibutuhkan, dan strategi IT secara keseluruhan.
Pada umumnya, cloud computing bisa lebih efektif biayanya dibandingkan dengan komputasi on-premises tradisional, karena memberikan akses ke berbagai sumber daya sesuai kebutuhan tanpa harus membutuhkan investasi awal yang signifikan pada perangkat keras dan infrastruktur. Dengan cloud computing, Anda hanya perlu membayar apa yang Anda gunakan dan bisa mengatur skala sesuai kebutuhan, yang bisa menghasilkan biaya lebih rendah dibandingkan dengan memelihara sendiri pusat data Anda. Selain itu, penyedia cloud menangani pemeliharaan dan upgrade infrastruktur, yang bisa mengurangi biaya pemilikan secara keseluruhan.
Namun, dalam beberapa kasus, komputasi on-premises mungkin masih lebih efektif biayanya, terutama jika Anda memiliki jumlah data besar atau beban kerja khusus yang tidak sesuai dengan lingkungan cloud publik. Dalam hal seperti ini, biaya pemindahan dan pemeliharaan data ke dalam cloud, serta biaya konektivitas jaringan dan keamanan, mungkin dapat mengimbangi potensi penghematan biaya.
Penting untuk melakukan analisis biaya secara menyeluruh dan mempertimbangkan kebutuhan dan persyaratan khusus organisasi Anda sebelum memutuskan apakah cloud computing atau komputasi on-premises lebih efektif biayanya.
Cara Menjaga Pengeluaran Biaya Cloud Computing
Berikut adalah beberapa tip untuk membantu mengelola biaya cloud computing:
- Ukuran sumber daya dengan tepat: penting untuk memilih ukuran instance dan penyimpanan yang tepat untuk beban kerja Anda untuk menghindari overprovisioning atau underprovisioning sumber daya. Anda dapat menggunakan alat seperti AWS Auto Scaling atau Azure Autoscale untuk menyesuaikan jumlah instance secara dinamis berdasarkan permintaan.
- Manfaatkan reserved instances: Jika Anda memiliki beban kerja yang dapat diprediksi dan berjalan selama waktu yang lama, Anda dapat membeli reserved instances untuk mendapatkan diskon pada tarif per jam.
- Monitor penggunaan dan biaya: Penting untuk memantau penggunaan dan biaya secara teratur untuk mengidentifikasi dan mengatasi biaya yang melebihi anggaran. Anda dapat menggunakan alat seperti AWS Cost Explorer atau Cost Management Google Cloud untuk melacak dan menoptimalkan pengeluaran Anda.
- Gunakan spot instances: Spot instances memungkinkan Anda untuk memasang taruhan pada kapasitas komputasi yang tidak terpakai dan mendapatkan diskon pada tarif per jam. Mereka sangat cocok untuk beban kerja yang fleksibel dan cost-sensitive yang dapat terganggu.
- Optimalkan penyimpanan: Pilih kelas penyimpanan yang sesuai berdasarkan frekuensi dan durasi akses pada data Anda. Misalnya, Anda dapat menggunakan Amazon S3 Infrequent Access atau Azure Cool Blob Storage untuk data yang jarang diakses, untuk menghemat biaya penyimpanan.
- Matikan sumber daya saat tidak digunakan: Pastikan untuk mematikan atau mematikan instance dan sumber daya lain saat mereka tidak digunakan untuk menghindari biaya yang tidak perlu.
- Manfaatkan free tiers: Kebanyakan penyedia cloud menawarkan free tiers yang memungkinkan Anda untuk mencoba layanan mereka tanpa menimbulkan biaya. Manfaatkan penawaran ini untuk memahami layanan dan mengevaluasi biayanya sebelum berkomitmen pada penggunaan yang lebih besar.
Dengan mengikuti tip ini dan memantau penggunaan dan biaya secara teratur, Anda dapat membantu mengendalikan biaya cloud computing untuk organisasi Anda.
Hal yang Harus Anda Lakukan
- Memahami kebutuhan Anda dan memilih penyedia cloud yang tepat: Pilih penyedia cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, mempertimbangkan faktor seperti biaya, keamanan, kinerja, dan kompatibilitas dengan sistem dan aplikasi yang ada.
- Menggunakan alat otomasi dan orkestrasi: Mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan menggunakan alat orkestrasi dapat membantu Anda mengelola lingkungan cloud Anda dengan lebih efisien, mengurangi kesalahan, dan menghemat waktu.
- Melakukan langkah-langkah keamanan: Melakukan langkah-langkah keamanan seperti enkripsi, kontrol akses, dan segmentasi jaringan untuk melindungi data dan aplikasi Anda di cloud.
- Memonitor penggunaan dan biaya: Memonitor secara teratur penggunaan dan biaya untuk memastikan bahwa Anda hanya membayar untuk apa yang Anda butuhkan dan untuk mengidentifikasi potensi kelebihan biaya.
- Melakukan backup data: Melakukan backup data secara teratur untuk memastikan bahwa Anda dapat memulihkannya jika terjadi gangguan atau kejadian lain yang tidak terduga.
Hal yang Harus Anda Hindari
- Menhiraukan keamanan: Menhiraukan keamanan dapat membuat data dan aplikasi Anda pada risiko, jadi pastikan untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang sesuai dan mengikuti praktik terbaik.
- Menacuhkan sovereignitas data: Jika Anda menangani data sensitif atau beroperasi di industri yang terregulasi, pastikan untuk mempertimbangkan persyaratan soevereignitas data dan memilih penyedia cloud yang memenuhi persyaratan tersebut.
- Mengacuhkan kinerja: Pastikan untuk memilih sumber daya yang sesuai dan mengkonfigurasi lingkungan cloud Anda untuk kinerja optimal untuk memastikan bahwa aplikasi Anda berjalan dengan lancar.
- Menagacuhkan kompatibilitas: Pastikan bahwa aplikasi dan sistem Anda kompatibel dengan penyedia cloud dan infrastruktur yang Anda pilih.
- Menyepelekan pentingnya manajemen data: Manajemen data yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa data Anda aman, dapat diakses, dan
Simpulan
Pada kesimpulannya, cloud computing menjadi solusi yang semakin populer dan efektif biaya bagi organisasi yang ingin memenuhi kebutuhan computing mereka. Dengan memanfaatkan sumber daya dari penyedia cloud, organisasi dapat mengakses daya computing, penyimpanan, dan sumber daya lain yang mereka butuhkan sesuai kebutuhan, tanpa harus berinvestasi pada peralatan dan infrastruktur yang mahal. Namun, penting untuk memahami persyaratan dan kebutuhan khusus organisasi Anda, serta pertimbangan keamanan dan kesesuaian, saat memilih penyedia cloud. Dengan mengikuti praktik terbaik dan mempertimbangkan dos dan don'ts dari cloud computing, Anda dapat memastikan lingkungan cloud Anda aman, efisien, dan efektif biaya.
Baca juga: KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BILLING PADA LINGKUNGAN OPENSTACK ANDA