Mengenal Zero-Trust, Salah Satu Pendekatan Untuk Keamanan Cloud Anda
Semakin hari, banyak pengembang di dunia ini yang semakin aware terhadap kebutuhan keamanan cloud. Ada banyak cara yang dilakukan para pengembang organisasi atau bisnis untuk meningkatkan keamanan pada lingkungan cloud mereka, maupun mencegah kerentanan yang terjadi di dalam lingkungan cloud Anda. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan zero-trust.
Apa itu pendekatan zero-trust? Pada artikel ini, akan dijelaskan sedikit banyak tentang apa saja yang perlu Anda ketahui mengenai zero-trust. Maka dari itu, simak baik-baik, ya!
Apa itu Zero-trust
Zero-trust adalah pendekatan keamanan yang tidak mempercayai siapapun secara otomatis, termasuk pengguna yang terautentikasi, aplikasi, atau perangkat di dalam jaringan. Ini berbeda dengan model keamanan tradisional yang mempercayai entitas di dalam jaringan dan hanya mengontrol akses ke entitas di luar jaringan.
Dalam lingkungan cloud, zero-trust dapat diterapkan dengan memverifikasi kembali identitas pengguna atau perangkat setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan. Selain itu, zero-trust juga dapat mengontrol akses ke sumber daya berdasarkan konteks, seperti lokasi geografis, waktu, atau tujuan akses.
Implementasi zero-trust dapat meningkatkan keamanan jaringan dengan mencegah akses yang tidak sah ke sumber daya, serta meminimalkan risiko serangan cyber. Namun, implementasi zero-trust juga dapat menambah kompleksitas sistem keamanan dan meningkatkan biaya operasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati apakah pendekatan zero-trust sesuai untuk kebutuhan keamanan organisasi.
Keuntungan dari Menggunakan Metode Zero-Trust
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan zero-trust dalam lingkungan cloud:
-
Mencegah akses yang tidak sah: Dengan memverifikasi kembali identitas pengguna atau perangkat setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan, zero-trust dapat mencegah akses yang tidak sah ke sumber daya yang terlindungi.
-
Mencegah serangan dari dalam: Model keamanan tradisional seringkali mempercayai entitas di dalam jaringan dan hanya mengontrol akses ke entitas di luar jaringan. Namun, serangan cyber seringkali datang dari dalam jaringan, seperti melalui pengguna yang terautentikasi atau perangkat yang terinfeksi malware. Dengan zero-trust, setiap akses ke sumber daya harus diverifikasi, sehingga mengurangi risiko serangan dari dalam.
-
Meningkatkan fleksibilitas akses: Zero-trust dapat mengontrol akses ke sumber daya berdasarkan konteks, seperti lokasi geografis, waktu, atau tujuan akses. Ini memungkinkan organisasi untuk lebih fleksibel dalam memberikan akses ke sumber daya yang diperlukan, sesuai dengan kebutuhan pengguna.
-
Meningkatkan keamanan data: Dengan mencegah akses yang tidak sah ke sumber daya, zero-trust dapat membantu meningkatkan keamanan data yang disimpan di dalam jaringan cloud.
-
Mencegah serangan phishing: Zero-trust dapat memverifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan. Ini dapat membantu mencegah serangan phishing yang mencoba untuk mengelabui pengguna dengan menggunakan tautan atau aplikasi yang tidak sah.
Namun, penting untuk diingat bahwa implementasi zero-trust juga dapat menambah kompleksitas sistem keamanan dan meningkatkan biaya operasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati apakah pendekatan zero-trust sesuai untuk kebutuhan keamanan organisasi.
Implementasi Metode Zero-Trust
Zero-trust dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi, tergantung pada kebutuhan keamanan dan ancaman yang dihadapi. Beberapa jenis organisasi yang mungkin cocok untuk implementasi zero-trust adalah:
- Organisasi yang menangani data sensitif: Organisasi yang menangani data sensitif, seperti data pribadi, data keuangan, atau data kesehatan, mungkin lebih cocok untuk implementasi zero-trust karena risiko keamanan yang tinggi.
- Organisasi yang menggunakan jaringan cloud: Jaringan cloud memiliki risiko keamanan yang berbeda dibandingkan jaringan lokal. Zero-trust dapat membantu meningkatkan keamanan jaringan cloud dengan memverifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan.
- Organisasi yang memiliki banyak pengguna eksternal: Jika organisasi memiliki banyak pengguna eksternal, seperti kontraktor, konsultan, atau mitra bisnis, zero-trust dapat membantu meningkatkan keamanan dengan memverifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan.
- Organisasi yang mengalami serangan cyber: Jika organisasi pernah mengalami serangan cyber atau memiliki risiko yang tinggi terhadap serangan cyber, zero-trust dapat membantu mengurangi risiko serangan dengan memverifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan.
Kelemahan dari Menggunakan Metode Zero-trust
Ada beberapa kelemahan dari penggunaan zero-trust:
- Kompleksitas sistem keamanan: Implementasi zero-trust dapat menambah kompleksitas sistem keamanan, terutama jika organisasi memiliki banyak pengguna atau sumber daya yang harus diakui.
- Biaya operasi yang lebih tinggi: Implementasi zero-trust dapat meningkatkan biaya operasi karena memerlukan verifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan.
- Gangguan produktivitas: Verifikasi kembali identitas pengguna setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan dapat menyebabkan gangguan produktivitas, terutama jika proses verifikasi terlalu lama atau terlalu sering dilakukan.
- Kurangnya fleksibilitas: Zero-trust dapat mengontrol akses ke sumber daya berdasarkan konteks, seperti lokasi geografis, waktu, atau tujuan akses. Namun, ini juga dapat mengurangi fleksibilitas pengguna dalam mengakses sumber daya yang diperlukan.
- Kurangnya kenyamanan: Pengguna mungkin merasa kurang nyaman dengan harus melakukan verifikasi kembali identitas setiap kali mereka mengakses sumber daya di dalam jaringan.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara hati-hati apakah pendekatan zero-trust sesuai untuk kebutuhan keamanan organisasi, terutama jika organisasi memiliki banyak pengguna atau sumber daya yang harus diakui.
Kesimpulan
Meskipun metode pendekatan zero-trust dapat diuji keamanannya, tentunya tak selalu hal yang begitu baik untuk Anda itu tak memiliki challenge-nya masing-masing. Pertimbangan yang perlu dilakukan untuk melakukan pendekatan keamanan untuk menggunakan metode zero-trust menaikkan kompleksitas dan cost. Walaupun begitu, hasil terhadap keamanan yang didapat juga akan setimpal. Maka dari itu, penting untuk Anda mengetahui apa itu zero-trust dan seluk beluknya terlebih dahulu sebelum Anda mengadopsi metode pendekatan tersebut.
Apabila Anda ada kebutuhan mengenai keamanan cloud computing, Anda bisa menghubungi kami di [sales@btech.id] atau [+62 811-111-8187].