Blogs

6 Cara Mengetahui Cloud Computing Kamu Aman

Blog Single

Cloud computing telah menjadi salah satu teknologi yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dan individu di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan cloud, data dan aplikasi dapat diakses dari mana saja tanpa perlu bergantung pada perangkat keras lokal. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi ini, keamanan cloud menjadi perhatian utama. Tanpa pengamanan yang tepat, data yang disimpan di cloud bisa terekspos atau rentan terhadap ancaman. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa cloud computing yang digunakan aman. Berikut adalah enam cara untuk mengetahui apakah cloud computing Anda aman.

Periksa Kebijakan Keamanan dan Kepatuhan Penyedia Layanan Cloud

Sebelum memilih penyedia layanan cloud, penting untuk meninjau kebijakan keamanan dan kepatuhan mereka. Penyedia layanan cloud yang baik biasanya memiliki standar yang jelas mengenai pengelolaan data, enkripsi, dan kontrol akses. Pastikan mereka mematuhi standar dan regulasi internasional seperti General Data Protection Regulation (GDPR) atau ISO/IEC 27001. Penyedia yang mematuhi regulasi ini menunjukkan komitmen terhadap perlindungan data pelanggan.

Selain itu, pastikan penyedia layanan cloud memiliki audit dan sertifikasi keamanan yang terupdate. Ini menunjukkan bahwa mereka menjalankan praktik keamanan terbaik dalam operasional mereka.

Enkripsi Data Saat Dalam Perjalanan dan Saat Diam (At Rest)

Salah satu cara paling efektif untuk melindungi data di cloud adalah dengan mengenkripsi data, baik ketika sedang dikirimkan (in transit) maupun saat disimpan (at rest). Enkripsi memastikan bahwa data yang berada di cloud tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berwenang, meskipun mereka berhasil mengaksesnya. Sebaiknya pilih penyedia cloud yang menerapkan enkripsi end-to-end untuk data yang dikirimkan dan mengenkripsi data yang disimpan di server cloud.

Penting untuk menanyakan kepada penyedia cloud mengenai algoritma enkripsi yang mereka gunakan dan apakah mereka mendukung enkripsi kunci pribadi yang hanya diketahui oleh pengguna.

Kontrol Akses yang Ketat dan Pengelolaan Identitas

Keamanan cloud sangat bergantung pada siapa yang memiliki akses ke data. Oleh karena itu, kontrol akses yang ketat sangat penting. Pastikan penyedia cloud memungkinkan pengaturan kontrol akses berbasis peran (role-based access control atau RBAC), sehingga hanya pengguna yang memiliki izin tertentu yang dapat mengakses data sensitif.

Selain itu, penerapan otentikasi multi-faktor (MFA) adalah cara yang sangat efektif untuk melindungi akun cloud. MFA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta pengguna untuk memverifikasi identitas mereka menggunakan lebih dari satu faktor (misalnya, kata sandi dan kode OTP yang dikirimkan ke ponsel).

Pantau dan Kelola Aktivitas Pengguna dan Data Secara Real-Time

Monitoring secara terus-menerus adalah kunci untuk mengidentifikasi potensi ancaman sejak dini. Pilih penyedia cloud yang menawarkan kemampuan untuk memantau aktivitas pengguna dan transaksi data secara real-time. Alat pemantauan ini akan memberi notifikasi jika ada aktivitas yang mencurigakan atau tidak biasa yang terjadi di akun cloud Anda.

Selain itu, penting untuk melakukan audit log secara berkala untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan yang tidak sah yang dilakukan pada sistem atau data yang disimpan. Fitur-fitur ini juga akan memudahkan dalam mengidentifikasi dan menanggulangi insiden keamanan.

Cadangkan Data Secara Berkala

Keamanan cloud juga melibatkan perlindungan terhadap kehilangan data. Meskipun penyedia layanan cloud biasanya memiliki beberapa lapisan keamanan dan perlindungan data, penting untuk melakukan backup data secara teratur. Dengan cadangan data yang terpisah, Anda dapat memastikan bahwa data Anda tetap aman meskipun terjadi kegagalan sistem atau serangan siber seperti ransomware.

Pilih penyedia cloud yang menawarkan fitur backup otomatis dan yang menyimpan salinan cadangan di lokasi yang berbeda atau menggunakan teknologi redundansi data untuk memastikan ketersediaan data Anda jika terjadi kerusakan pada satu titik.

Uji Keamanan dengan Uji Penetrasi (Penetration Testing)

Uji penetrasi adalah proses yang melibatkan pengujian sistem untuk menemukan potensi celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Pastikan bahwa penyedia layanan cloud Anda secara rutin melakukan uji penetrasi untuk mengidentifikasi kerentanannya. Selain itu, Anda juga dapat melakukan uji penetrasi sendiri pada aplikasi atau data yang Anda simpan di cloud untuk memastikan tingkat keamanan yang optimal.

Perhatikan apakah penyedia layanan cloud mengizinkan uji penetrasi oleh pihak ketiga atau bahkan memberikan laporan hasil uji penetrasi yang telah dilakukan oleh mereka.

Kesimpulan

Keamanan cloud computing adalah tanggung jawab bersama antara penyedia layanan cloud dan pengguna. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah seperti enkripsi, kontrol akses yang ketat, pemantauan aktivitas, dan cadangan data yang teratur, Anda dapat meningkatkan tingkat keamanan data di cloud. Jangan lupa untuk selalu memilih penyedia layanan yang memiliki kebijakan keamanan yang jelas, serta melakukan uji penetrasi dan audit keamanan secara berkala. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat menikmati manfaat cloud computing tanpa khawatir tentang potensi ancaman keamanan.