Blogs

Serverless Computing: Definisi, Keuntungan, serta Perbedaannya dengan Edge Computing

Blog Single

Apa itu Serverless Computing

Serverless Computing adalah sebuah paradigma yang memungkinkan seorang pengguna untuk menjalankan kode atau aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur atau server di balik layar. Ini berarti bahwa pengguna hanya perlu menulis kode atau aplikasi yang akan dijalankan, dan platform yang bersangkutan akan menangani aspek-aspek seperti pemeliharaan server, skalabilitas, dan lainnya.

Keuntungan Serverless Computing

Salah satu keuntungan utama dari Serverless Computing adalah bahwa pengguna tidak perlu membayar untuk infrastruktur atau server yang tidak digunakan. Ini berarti bahwa biaya yang dikeluarkan hanya untuk kode atau aplikasi yang sebenarnya dijalankan, bukan untuk server yang mungkin saja tidak digunakan.

Selain itu, Serverless Computing juga memungkinkan skalabilitas yang sangat baik. Platform yang bersangkutan dapat secara otomatis mengatur jumlah server yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang over-provisioning atau under-provisioning.

Serverless Computing juga menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain. Pengguna dapat dengan mudah mengubah kode atau aplikasi yang dijalankan tanpa harus memikirkan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi infrastruktur di balik layar.

Namun, Serverless Computing juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah bahwa pengguna mungkin kesulitan mengatur performa kode atau aplikasi yang dijalankan, karena tidak ada kontrol langsung atas infrastruktur di balik layar. Selain itu, pengguna juga mungkin kesulitan mengelola kode atau aplikasi yang terdistribusi di beberapa platform Serverless yang berbeda.

Perbedaannya dengan Edge Computing

Serverless Computing dan Edge Computing adalah dua paradigma yang berbeda dalam dunia teknologi. Meskipun kedua paradigma ini memiliki beberapa kesamaan, ada beberapa perbedaan yang penting antara keduanya.

Perbedaan utama antara Serverless Computing dan Edge Computing adalah lokasi dimana kode atau aplikasi dijalankan. Pada Serverless Computing, kode atau aplikasi dijalankan di server yang terhubung ke internet, sedangkan pada Edge Computing, kode atau aplikasi dijalankan di perangkat yang terhubung ke internet, seperti router atau perangkat IoT.

Selain itu, Serverless Computing lebih menekankan pada skalabilitas dan fleksibilitas, sedangkan Edge Computing lebih menekankan pada kecepatan dan latency. Pada Serverless Computing, platform yang bersangkutan secara otomatis mengatur jumlah server yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang over-provisioning atau under-provisioning. Sedangkan pada Edge Computing, kode atau aplikasi dijalankan di perangkat yang terhubung ke internet, sehingga dapat memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan dengan Serverless Computing.

Namun, Serverless Computing dan Edge Computing juga memiliki beberapa kesamaan. Kedua paradigma ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan kode atau aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur atau server di balik layar. Kedua paradigma ini juga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengguna, karena pengguna hanya perlu membayar untuk kode atau aplikasi yang sebenarnya dijalankan, bukan untuk infrastruktur yang mungkin saja tidak digunakan.

Baca juga: 7 PRAKTIIK DEVOPS YANG DAPAT TINGKATKAN PERFORMA APLIKASI ANDA